Sabtu, 26 Juni 2010

PARANORMAL ACTIVITY



Paranormal Activity Official Trailer

Percayalah, jika film horor buatan anda membuat para penonton menjadi asertif dan melayangkan kalimat-kalimat indah seperti: "Uwanj**ng!","Astagfiruloh", dan "Eh si itu kemana?SI ITU KEMANAAA??" dan pada saat-saat tertentu membuat satu teater ber "eheheh-eheheh" alias ketawa nervous semua, maka filn horor anda adalah film horor yang sukses.

Begitulah keadaan bioskop waktu gua nonton film berjudul Paranormal Activity (Aktivitas Ghoib) di Inafff tempo hari. Penonton, mau yang cowok ataupun yang cewek, terlihat involve sekali dengan film ini. Mungkin ini adalah satu lagi tanda film horor yang sukses: ngebuat penontonnya jadi kompak. Sama kayak naik wahana. Teriak bareng. Ketawa bareng. Sengsara bareng. In the end, we can conclude that we had a great ride.

Perjalanan "wahana" ini berlangsung lambat pada awalnya. Kalo film ini diibaratkan dengan wahana Istana Boneka di dufan, kita diperkenalkan dulu sama boneka-boneka nya. Sama environment-nya (i.e. rumah dan kamar-kamarnya,. karena ini adalah tempat-tempat di mana "aktivitas goib" akan terjadi). Boneka-boneka nya di sini ada dua, yaitu Micah dan Katie, sepasang cowok cewek yang tinggal bareng dalam satu rumah--yang menurut gua tampak terlalu besar untuk ukuran orang kayak Micah dan ceweknya--yang nampaknya juga dihuni oleh sebuah entitas lain yang suka bikin berisik kalo malem-malem.

Mending kalo yang bikin berisik itu tikus ato anak tentangga. Tikus tinggal dijebak dengan lem tikus dan anak tetangga tinggal kita uber aja pake kemoceng. Sosok yang mengganggu Micah dan Katie ini adalah penunggu rumah yang nampaknya suka ngeganggu orang tidur di malam hari. Bagaimana cara menangkap pengganggu seperti itu? Dengan kamera tentu. Micah dengan ide brilian-nya memasang kamera dan tripod untuk merekam insiden-insiden malam hari yang terjadi di kamarnya (bukan, bukan merekam kegiatan yang biasa dilakukan sepasang kekasih bule di kamar tidur. Kalo cuma ngerekam yang begitu doang mah judulnya diganti aja jadi jadi Normal Activity). Dan memang kejadian-kejadian yang ditakutkan itu kerekam semua di kamera. Dan sialnya, penonton-lah yang ngeliat keanehan-keanehan tersebut, lebih dulu daripada Katie dan Micah. Singkatnya, yang di-torture di sini adalah penonton, karena harus melihat kejadian itu semua dalam keadaan bangun, duduk dan sadar. Sedangkan Micah dan Katie enak-enakan tidur di kasur.

Ini juga salah satu kunci keberhasilan "Aktivitas Ghoib". Alih-alih (cie bahasanya) membuat tokoh utamanya histeris dan jejeritan dari awal, film ini membuat penonton yang belingsatan duluan, because we know what's coming, Because we know what happens at night. In a way, kita diposisikan seperti penderita voyerism oleh Oren Peli-sturadaranya. Kita dipaksa ngeliat secuplik kehidupan pasangan muda yang biasa-biasa saja, much like our own, yang diteror oleh sesuatu tidak mereka (dan kita) pahami. Yang bikin stress adalah, kita berada pada posisi tidak bisa melakukan apa-apa untuk mereka. Kalo udah begini gua jadi ingat Herosase-nya Pintu Terlarang, dan Funny Games nya Michael Heneke.

Ini bukan berarti Paranormal Activity adalah film horor yang bikin stress. Malah sebaliknya, film ini sangat fun kalo ditonton rame-rame. Ini bukan tipe film horor yang bikin mual, bukan yang bikin kesel, tapi bikin ngumpul. Nyaris semua orang bisa ngumpul dan jadi seru sendiri kalo sedang sedang cerita-cerita serem, dan film ini seperti itu. Ini kayak denger pengalaman serem temen kita sendiri ("Di kamar gua, gua suka ngerasa ada yang lewat lho.. Suka ngerasa dingin..suka ngerasa merinding.. Gua gak tau kenapa.").In this film, you know why.

Gua ngerasa, dengan usaha yang jauh lebih kecil (dan bujet yang lebih kecil lagi) film ini agak lebih berhasil dari the Blair Witch Project. Jangan salah, Blair Witch Project itu brilian juga, tapi sepertinya keseraman yang ditawarkan Paranormal Activity lebih universal. Semua orang kenal dan (mungkin) takut dengan yang namanya hantu. Tapi gak semua orang percaya dan takut dengan penyihir. Apalagi jaman sekarang para penyihir punya sekolah sendiri. Berarti penyihir-penyihir itu lebih educated and less fearsome. Beda dengan hantu. Mereka sepertinya bandel, gak kenal aturan, iseng, dan kadang-kadang...bisa jahat.

Moreover-halah--tambah lagi, yang membuat film ini beda, dan agak lebih berhasil daripada Blair Witch Project adalah, kalo di Blair Witch Project, mereka (pembuatnya) mati-matian mempromosikan filmnya sebagai seolah-olah kisah nyata, sehingga jika kita sudah tau bahwa Blair Witch Project adalah cerita fiktif, sebagian besar adegan sudah tidak mengerikan lagi, karena di film tersebut, memang tidak banyak hal supranatural yang terjadi. Film nya masih tetep tense (tegang) karena kita tahu anak-anak ini tersesat di hutan terus berantem satu sama lain. Di Paranormal Activity, kayaknya sebagian besar penonton udah tau bahwa ini cerita fiktif alias bohongan. Tapi rasa takut yang kita rasakan tetap sama. Ada sesuatu dalam adegan-adegan yang disusun oleh Oren Peli yang membuat kita asli ketakutan walaupun tau bahwa filmnya bohongan. Mungkin sound-nya. Mungkin kameranya. Mungkin pemainnya. Atau mungkin the realization that this can actually happen in our very own bedroom.

Oh iya. Film ini lebih memorable ketimbang 2012. Ayo cepet nonton Paranormal Activity sebelum dilarang.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar